Jika namamu yang tertulis di Lauhul Majfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu aka Allah tanamkan dalam diri kita. Tugasku bukan mencari dirimu tetapi mensolehkan diriku..
Wahai seseorang yang telah tertulis di Lauhul Mahfudzku, imam ku, dan ayah dari abak- anaku, engkau yang bersama perjalananku nanti
Aku percaya kau desang memeperbaiku dirimu,, memantaskan dirimu tuk jadi imam bagi tulang rusukmu, dan buah hatimu kelak,,
suka rada ambigu dengan kata- kata memperbaiki diri untuk mempersiapkan calon,,, emang sih baik memperbaiki diri tapi apakah karna calon suami bukan karena Allah??? minta jawabanya dong,,,
BalasHapussebenarx untuk masalah kaya begini blm terlalu paham, soalnya materi munakahat blm dikasih semuanya ma MR,,hee,,tapi feni coba menjawab menurut pemikiran feni aja ya..
BalasHapusKita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa diri kita ini milik Allah. Calon istri atau suami kita adalah milik Allah. Yang mengetahui segala perasaan pada diri kita adalah Allah. Yang memerintahkan kita menikah adalah Allah. Pernikahan yang terjadi juga dengan izin Allah.
Bahkan kebahagiaan yang kita raih pun adalah karena pertolongan Allah. Jadi, kuncinya adalah Allah...
Jadi memang kuncinya adalah Allah,,adapun maksud kalimat 'kau desang memeperbaiku dirimu,, memantaskan dirimu tuk jadi imam bagi tulang rusukmu, dan buah hatimu kelak' mungkin maksudx kita juga harus berikhtiar dalam menemukan jodoh kita yang telah Allah tuliskan, carax dengan memperbaiki sikap dan tingkah laku kita, anya pernah baca kan surat An-Nur ayat 26 yang menyebutkan bahwa lelaki yang baik untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik. Naah mungkin maksud dari kalimat itu mengarah ke surat An-Nur tadi..begitu..
Wallahu'alam Bishawab
kasi judul dongg..
BalasHapusikut gabung dunk,,ni blog ct,,hehe http://uzzyfauziyyah-pelangidiujungsenja.blogspot.com/view/classic
BalasHapus